Pendidikan

Pengertian Tumbuhan Merambat, Bentuk, Jenis, Contoh (Lengkap)

Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang tumbuhan merambat. Penjelasan yang meliputi pengertian, bentuk, jenis dan contoh tumbuhan merambat yang akan dibahas dengan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih jelasnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Mari kita bahas lengkap pengertian tumbuhan merambat terlebih dahulu dengan seksama.

Konsep tumbuhan merambat merupakan salah satu kategori kehidupan tumbuhan yang menarik. Dalam lingkupnya, tumbuhan ini mengandalkan tumbuhan lain untuk memperoleh posisi optimal dalam persaingan untuk mendapatkan sinar matahari.

Tumbuhan merambat seringkali tumbuh di bagian bawah hutan yang mendapatkan sedikit sinar matahari. Ini disebabkan oleh kelemahan batang mereka yang tidak mampu berdiri tegak. Namun, mereka telah mengembangkan beberapa organ khusus, seperti sulur, duri, atau akar udara, yang membantu mereka bertahan hidup dengan bergantung pada struktur lain yang lebih tinggi dan kuat.

Jika tidak ada tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai penopang, tumbuhan merambat akan tumbuh dengan menjalar di sepanjang permukaan. Namun, ada beberapa jenis tumbuhan merambat yang bergantung pada tumbuhan lain secara wajib dan tidak dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama jika harus menjalar di tanah.

Di sekitar kita, seringkali kita melihat tumbuhan merambat seperti ubi jalar, pare, markisa, lada, dan sebagainya. Tumbuhan-tumbuhan ini memanfaatkan tumbuhan lain sebagai penopang agar dapat menjalar ke atas dan mendapatkan sinar matahari yang mencukupi untuk kelangsungan hidup mereka.

Perkembangan bentuk tumbuhan merambat seringkali tergantung pada ketersediaan tumbuhan penopang atau tegakan yang memungkinkan merambat. Namun, terdapat pengecualian pada tumbuhan yang tidak secara mutlak merambat seperti Toxicodendron radicans, yang cenderung membentuk semak ketika tidak ada penopang yang tersedia.

Panjang rambatan pada tumbuhan merambat menjadi salah satu ciri pertumbuhan yang menonjol pada tumbuhan tersebut. Mereka dapat merambat di atas batuan, tumbuhan lain, atau tegakan lainnya untuk mendapatkan sinar matahari yang diperlukan. Tumbuhan merambat yang terkena sinar matahari cenderung tumbuh lebih cepat karena tidak perlu mengalokasikan nutrisi untuk membentuk batang yang kuat. Beberapa spesies tumbuhan merambat terkenal sebagai spesies invasif.

Tumbuhan merambat juga memiliki kemampuan untuk dengan cepat mengkolonisasi area tertentu, terutama di area yang memiliki ketersediaan nutrisi yang terbatas, seperti batuan. Mereka juga mampu merambat pada permukaan dinding. Kita sering kali melihat dinding yang ditutupi oleh tumbuhan merambat, menciptakan kesan yang menutupi seluruh bagian dinding tersebut.

Selain itu, tumbuhan merambat juga sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Banyak dari mereka memiliki keindahan yang menarik, dengan ornamen pergola dari tumbuhan merambat yang mempesona. Tumbuhan merambat juga sering memiliki bunga-bunga indah. Rangkaian bunga, dedaunan, dan buah yang terbentuk sering kali menciptakan kesan romantis.

Tumbuhan merambat menjadi ciri khas dalam ekosistem hutan hujan tropis. Indonesia, sebagai negara dengan wilayah tropis, memiliki banyak keanekaragaman tumbuhan merambat. Mereka hadir dalam berbagai jumlah, jenis, dan kepadatan. Salah satu jenis yang paling melimpah adalah tumbuhan merambat jenis liana. Kepadatan tumbuhan liana ini berperan penting dalam penyediaan oksigen dan biomasa yang signifikan.

Dalam dunia tumbuhan merambat, terdapat berbagai jenis yang menarik untuk dipelajari. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis tumbuhan merambat yang dapat kalian temukan:

Tumbuhan yang melingkarkan batangnya pada tumbuhan tegak, seperti beberapa spesies dari genus Ipomoea. Mereka tumbuh dengan membelitkan batang mereka pada tumbuhan lain untuk mendapatkan dukungan.

Tumbuhan yang membentuk akar pada ruas batang, contohnya spesies dari genus Hedera. Mereka mengembangkan akar yang melekat pada batang mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk merambat dan berpegangan pada struktur lain.

Tumbuhan yang menggunakan petiol untuk mengikat pada tumbuhan tegak, seperti spesies dari genus Clematis. Petiol mereka membantu tumbuhan ini untuk berpegangan dan merambat pada tumbuhan lain.

Tumbuhan yang menggunakan tendril sebagai alat merambat, tendril ini bisa berupa ujung batang (seperti pada keluarga Vitaceae), daun (seperti pada keluarga Bignoniceae), atau bahkan bunga (seperti pada genus Passiflora). Tendril ini telah mengalami modifikasi khusus untuk membantu tumbuhan merambat.

Tumbuhan yang menggunakan tendril yang menghasilkan organ yang lengket sehingga mereka dapat menempel pada tumbuhan tegak atau tegakan, contohnya spesies dari genus Parthenocissus.

Tumbuhan yang memanfaatkan duri atau struktur berbentuk pengait sebagai alat merambat.

Tumbuhan yang menyesuaikan bentuk batang mereka dengan celah-celah di bebatuan atau batang pohon yang tersedia. Mereka akan merambat naik dan mengisi celah tersebut.

Dengan keberagaman jenis-jenis ini, dunia tumbuhan merambat menjadi semakin menarik untuk dieksplorasi. Setiap jenis memiliki adaptasi yang unik untuk membantu mereka tumbuh dan merambat pada lingkungan yang berbeda.

Contoh Tumbuhan Merambat

  • Tumbuhan paku yang berasal dari genus Lygodium
  • Rotan
  • Labu-labuan
  • Tuba
  • Ubi Jalar
  • Lada
  • Markisa
  • Perdu merambat
  • Semak merambat
  • Tanaman perdu
  • Semak memanjat
  • Herba merambat
  • Jenis Liana (saga, saga manis, saga telik)
  • Kembang telang
  • Ki tajam
  • Gendis
  • Akar tuba, imora
  • Bamboo kadalan
  • Kokrok
  • Owar
  • Kakuri bunga merah
  • Pandan merah
  • Pandan tali
  • Bunga alamanda
  • Kukuk sumpung
  • Air mata pengantin atau coral vine
  • Akar katup-katup, ketup-ketup, kekatup
  • Pakis pedang
  • Ivy (Hedera Helix)
  • Bugenvil
  • Glorybower
  • Neoregelia
  • Jalaran Api
  • Air plant
  • Golden Moneyword
  • Wisteria
  • Singonium
  • Petrea volubis
  • Melati irian
  • Sirih (Piper Betle)
  • Morning Glory
  • Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum)
  • Dollar plant
  • Begonia
  • Lili paris (Chlorophytum comosom)

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Tumbuhan Merambat, Bentuk, Jenis, Contoh (Lengkap) semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kalian tentang tumbuhan merambat. Terimakasih telah berkunjung

Referensi: Sambellayah.com

Tips Instalasi Listrik Rumah Tangga Yang Baik Dan Aman

Tips Instalasi Listrik Rumah Tangga Yang Baik Dan Aman

Sproutseattle – Instalasi listrik rumah sangat penting. Karena sumber daya ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan jika rumah tidak memiliki listrik untuk menyalakan lampu di malam hari, pasti akan gelap dan akan menyulitkan Anda untuk melakukan aktivitas.

Selain itu, instalasi listrik yang baik juga sangat diperlukan. Sesungguhnya instalasi listrik rumah tangga adalah seperangkat sistem kelistrikan yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik agar berbagai peralatan rumah tangga dapat beroperasi dengan baik.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti agar memiliki instalasi listrik yang baik dan aman.

Tips Instalasi Listrik Rumah Tangga

1. Ketahui Jumlah Ruangan dan Luas Rumah

Tips pertama untuk memasang instalasi listrik rumah dengan aman adalah dengan mengetahui seberapa luas dan seberapa luas rumah Anda. Agar listrik dapat mengalir ke seluruh ruangan, diperlukan kabel yang cukup panjang. Inilah pentingnya mengetahui luas rumah dan jumlah ruangan sebelum memasang instalasi listrik.

Mengetahui jumlah kamar yang tersedia, kita tahu berapa banyak outlet yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat menjadi dasar untuk menentukan biaya instalasi listrik rumah yang diperlukan. Meski begitu, banyaknya outlet dalam sebuah ruangan biasanya dilihat dari fungsi dan kegunaan ruangan tersebut. Oleh karena itu, perhatikan juga fungsi ruangan tersebut.

2. Denah Akan Sangat Membantu

Membuat denah atau gambar instalasi listrik rumah merupakan trik selanjutnya yang harus dilakukan. Membuat denah tata letak miniatur circuit breaker atau kotak MCB adalah langkah awal ketika Anda ingin memasang kabel listrik di rumah Anda. Kemudian kita bisa menentukan letak saklar atau socketnya.

Penempatan ini bisa menghibur kita. Misalnya, soket strategis yang dapat diakses untuk menyalakan berbagai peralatan listrik atau sakelar yang terletak di dekat pintu untuk memudahkan menyalakan atau mematikan lampu. Menggunakan denah lantai, ini akan sangat mudah dilakukan.

3. Memahami Kebutuhan Daya Listrik

Mengetahui secara pasti berapa besar daya listrik yang dibutuhkan adalah tips pemasangan listrik rumah selanjutnya. Karena hal ini akan menentukan ukuran miniatur circuit breaker atau MCB yang akan digunakan nantinya di dalam rumah.

Jika Anda memiliki rumah semi-terpisah dan memiliki dimensi yang cukup besar, Klopmart menyarankan untuk menggunakan teknik PHB atau Split Connection Panel. Teknik ini bertujuan untuk mencegah meluasnya kerusakan pada seluruh bagian instalasi listrik rumah. Anda dapat membaginya menjadi beberapa bagian menggunakan beberapa MCB.

4. Kabel Standar SNI Adalah Hal yang Wajib

Label SNI (Standar Nasional Indonesia) merupakan bukti bahwa kabel yang akan digunakan berkualitas baik. Keamanan yang tidak mudah terkikis atau mudah lepas menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kabel, terutama untuk instalasi listrik rumah tangga.

Tidak hanya itu, Badan Standar Nasional (BSN) telah menetapkan bahwa semua komponen dan peralatan kelistrikan harus memenuhi standar SNI. Oleh karena itu, dengan menggunakan kabel berstandar SNI untuk instalasi listrik rumah tangga, berarti Anda telah mematuhi dan turut serta mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.

5. Memahami Jenis Kabel Listrik dan Kode Warnanya

Ada beberapa jenis kabel. Ada kabel dengan diameter 2,5 mm yang tergolong kuat untuk daya listrik hingga 5000 watt di sebuah rumah dengan luas kurang dari 70 meter persegi. Ada juga kawat berdiameter 1,5 mm yang aman digunakan pada saluran soket dan lampu di bawah 100 watt.

Selain itu, sangat penting juga untuk diketahui bahwa ukuran kawat timah ditentukan oleh kode warna pada kawat tersebut. Namun, ini tidak berlaku untuk arus bolak-balik karena kode warna kabel AC tidak terkait dengan kapasitas amperenya, seperti kabel hijau untuk stop, biru untuk netral, hitam untuk sumber daya.

6. Bagi Jalur Kabel dengan Tepat

Tips instalasi listrik rumah selanjutnya adalah pastikan untuk memisahkan jalur kabel sesuai kebutuhan saat melakukan proses instalasi listrik rumah. Contohnya termasuk daya AC, lampu, stopkontak, atau MCB cadangan. Perlu dipahami bahwa satu saluran listrik dapat digunakan untuk maksimum 8 soket dan 12 titik lampu.

Sumber:

www.kelasplc.com

Jenis-Jenis Resistor Yang Wajib Diketahui

Jenis-Jenis Resistor Yang Wajib Diketahui

Sproutseattle – Resistor adalah salah satu komponen yang paling umum dari rangkaian elektronik. Hampir semua peralatan elektronik menggunakannya. Pada dasarnya resistor adalah suatu komponen elektronika pasif yang mempunyai nilai resistansi atau resistor tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik pada suatu rangkaian elektronika. Resisters atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan hambatan atau tahanan dan biasanya disingkat dengan huruf “R”. Satuan hambatan atau hambatan suatu resistor adalah OHM (Ω). Istilah “OHM” diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga seorang fisikawan Jerman.

Jenis-Jenis Resistor

Pada dasarnya, komponen resistor dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis seperti tetap, variabel, termistor, dan LDR. Untuk penjelasan keempat jenis resistor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Fixed Resistor (Resistor Tetap)

Jenis resistor tetap adalah komponen resistor yang memiliki hambatan tetap. Nilai sebuah resistor atau resistor biasanya akan ditandai dengan kode warna atau kode angka. Sedangkan kelompok jenis tahanan tetap menurut komposisi bahan dasar kerajinan antara lain:

1. Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Jenis tahanan ini terdiri dari dasar komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan serbuk penyekat sebagai pengikat. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan.

Adapun nilai resistansi yang biasa ditemui di pasaran untuk jenis carbon resistance ini berkisar antara 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W hingga 2W.

2. Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Jenis resistor film karbon ini terdiri dari lapisan tipis karbon yang diendapkan pada substrat isolasi dan kemudian dipotong menjadi spiral. Nilai resistor jenis ini tergantung pada proporsi karbon dan isolator.

Semakin banyak karbon, semakin rendah nilai resistansinya. Keunggulan film karbon adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih ketat dan juga sensitivitas suhu yang lebih rendah dibandingkan resistor komposisi karbon.

Adapun nilai resistansi resistor film karbon yang tersedia di pasaran berkisar antara 1Ω hingga 10MΩ dengan daya dari 1/6W hingga 5W. Karena sensitivitas suhunya yang rendah, resistor film karbon dapat beroperasi pada suhu mulai dari -55 C hingga 155 C.

3. Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Resistor film logam adalah komponen resistor yang dilapisi dengan film logam tipis pada substrat keramik dan dipotong menjadi spiral. Biasanya, nilai resistor jenis ini akan dipengaruhi oleh panjang, lebar, dan ketebalan kumparan logam.

Sebenarnya resistor jenis ini bentuknya hampir sama dengan jenis film karbon, namun perbedaannya hanya pada warna dasarnya saja.

Adapun ciri-cirinya, antara kedua tipe ini terdapat perbedaan yang cukup jelas. Jenis resistor film logam ini memiliki akurasi yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis resistor tetap lainnya. Biasanya toleransinya hanya sekitar 1-5%.

Resistor film logam memiliki resistansi yang lebih tinggi daripada resistor film karbon. Jika dalam resistor film karbon hanya 4 kode warna yang sama untuk dibaca, maka pada resistor film logam mereka memiliki 5-6 kode warna.

Secara keseluruhan, jenis resistor ini termasuk yang terbaik di antara jenis resistor yang ada (resistor komposisi karbon dan resistor film karbon).

2. Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap)

Resistor variabel adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diubah dan diatur sesuai dengan keinginan pengguna. Biasanya resistor jenis ini terdiri dari potensiometer, rheostat, dan potensiometer.

1. Potensiometer

Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya divariasikan dengan memutar porosnya melalui tuas pada potensiometer. Sedangkan nilai hambatan dari potensiometer biasanya ditulis pada bagian fisik sebagai kode digital.

Resistor berupa potensiometer sering digunakan pada rangkaian elektronika, seperti output volume fader pada tone control atau sebagai gain utama dari power amplifier.

Namun selain menjadi kawat, ada juga potensiometer karbon. Oleh karena itu, ukurannya dapat ditingkatkan dan diturunkan, dan rentang resistensinya cukup lebar.

Ada 2 jenis potensiometer yang biasa Anda temukan di toko elektronik, yaitu:

– Potensiometer tipe logaritmik.
– Potensiometer tipe linier.

2. reostat

Rheostat adalah jenis resistor variabel yang dapat beroperasi dengan tegangan dan arus yang tinggi. Resistor ini terbuat dari gulungan kawat resistif yang cukup besar, sehingga diameternya cukup besar.

Biasanya resistor jenis ini sering digunakan di laboratorium penelitian. Sedangkan untuk konfigurasi nilai hambatan dilakukan dengan cara sapuan yang bergerak pada bagian atas toroid.

3. Resistensi preset (Trimpot)

Jenis resistor trimpot ini termasuk dalam kategori resistor variabel yang berguna sebagai potensiometer, tetapi ukurannya lebih kecil dan tidak memiliki tuas. Sedangkan untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan obeng kecil untuk memutar porosnya.

Ada dua jenis resistor trimpot, yaitu:

– Potensiometer logaritmik.
– Potensiometer linier.

3. Termistor (tahanan panas)

Termistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (temperatur). Nama thermistor sendiri merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang terdiri dari 2 jenis lainnya yaitu :

– Termistor NTC (Negative Temperature Coefficient), resistansinya akan lebih rendah ketika suhu lingkungan meningkat.
– Termistor PTC (Positive Temperature Coefficient), sebenarnya kebalikan dari NTC, yaitu semakin tinggi suhu lingkungan, semakin tinggi nilai resistansi.

4. LDR (resistor tergantung cahaya)

LDR atau yang biasa dikenal dengan light dependent resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya.

Karena sifat tersebut, maka tidak heran jika LDR biasa digunakan pada lampu yang dapat dinyalakan dan dimatikan secara otomatis. Misalnya, lampu jalan akan otomatis menyala pada malam hari atau saat lingkungan sekitar gelap.

Penurunan resistensi LDR saat terkena cahaya intensitas tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika intensitas cahaya yang mengenai permukaan rendah, resistor LDR akan semakin tinggi.

Sumber:

https://www.kelaselektronika.com/

Sifat Sifat Cahaya

Sifat Sifat Cahaya

Sproutseattle – Cahaya adalah bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan semua makhluk hidup di bumi. Tanpa cahaya kehidupan di bumi sudah pasti tidak akan sempurna. Semua makhluk hidup bergantung secara langsung atau tidak langsung pada keberadaan cahaya.

 

Tumbuhan membutuhkan cahaya sebagai bahan untuk fotosintesis, jika tumbuhan tidak menerima cahaya maka tumbuhan tidak melakukan proses fotosintesis, sehingga tidak dapat melepaskan oksigen.

 

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia juga sangat bergantung pada keberadaan cahaya. Tanpa cahaya kita tidak bisa melakukan apa-apa, misalnya proses melihat, walaupun mata kita normal, tetapi ketika tidak ada cahaya kita tidak bisa melihat. Sejak pentingnya peran cahaya bagi makhluk hidup, artikel ini akan membahas fisika cahaya.

 

definisi cahaya

Cahaya adalah suatu bentuk energi gelombang elektromagnetik yang terlihat oleh mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Dalam fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang tampak atau tidak terlihat. Selain itu, cahaya adalah partikel yang disebut paket foton.

 

Kedua definisi tersebut menyatakan bahwa sifat cahaya yang dipantulkan bersama disebut “dualitas gelombang-partikel”. Paket cahaya, yang disebut spektrum, kemudian secara visual dirasakan oleh mata sebagai warna. Bidang penelitian cahaya, juga dikenal sebagai optik, merupakan bidang penelitian penting dalam fisika modern. lihat juga dongeng fabel singkat

 

SIFAT CAHAYA

Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, sebagai berikut:

 

Cahaya merambat dalam garis lurus

Jika Anda berada di luar dan dalam kegelapan, Anda membutuhkan senter. Saat Anda menyalakan senter, ke arah mana cahaya keluar dari senter? Cahaya dari senter berjalan dalam garis lurus. Benarkah cahaya merambat lurus? Anda dapat membuktikan sifat cahaya ini dengan melakukan kegiatan berikut. Objek dikelompokkan menjadi sumber cahaya dan objek gelap tergantung pada apakah mereka memancarkan cahaya atau tidak. Objek sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu dan api. Sedangkan benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap adalah batu, kayu, dan kertas.

 

Benda diklasifikasikan menjadi benda buram dan benda tembus cahaya berdasarkan dapat atau tidaknya cahaya ditransmisikan. Sebuah benda buram tidak dapat mentransmisikan cahaya yang jatuh di atasnya. Saat terkena cahaya, benda ini membentuk bayangan. Contoh benda buram adalah kertas, karton, triplek, kayu, dan dinding. Benda tembus pandang, di sisi lain, dapat mentransmisikan cahaya yang jatuh pada mereka. Contoh benda tembus pandang adalah kaca.

 

cahaya yang dipantulkan

Ada dua jenis pemantulan cahaya, yaitu pemantulan difus (difusi refleksi) dan pemantulan teratur. Refleksi difus terjadi ketika cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, cahaya yang dipantulkan memiliki arah yang tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi ketika cahaya mengenai permukaan yang rata, halus, dan mengkilat. Permukaan dengan properti ini, mis. B.Cermin. Dalam refleksi ini, cahaya yang dipantulkan memiliki arah yang teratur.

 

Cermin adalah benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya, ada cermin datar dan cermin lengkung.

 

pembiasan

Ketika cahaya merambat melalui dua zat yang berbeda kerapatannya, cahaya akan sedikit dibelokkan. Pembelokan arah rambat cahaya setelah melewati medium rambat lain disebut pembiasan.

 

Ketika cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya, cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, ketika cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya dibiaskan dari garis normal. Misalnya, cahaya merambat dari air ke udara.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai pembiasan cahaya. Misalnya, dasar kolam renang tampak lebih dangkal dari kedalaman sebenarnya. Gejala pecah juga dapat diamati dengan pensil yang ditempatkan di gelas berisi air. Pensil tampak patah.

 

Cahaya yang dapat terdegradasi

Pelangi tercipta dari proses dekomposisi cahaya (hamburan). Dispersi adalah penguraian cahaya putih menjadi cahaya-cahaya yang berbeda warna. Sinar matahari yang kita lihat berwarna putih. Faktanya, sinar matahari terdiri dari banyak cahaya berwarna. Sinar matahari dipecah oleh tetesan air di awan untuk membentuk warna pelangi.